Badan Kehormatan (BK) DPRD Makassar akhirnya memanggil anggota Fraksi Partai Golkar Yusuf Gunco (Yugo) untuk memberikan klarifikasi soal rekaman dugaan pemerasan terhadap pengusaha elpiji Hendry. Yugo dipanggil memberikan keterangan di hadapan pimpinan dan anggota BK mengenai kemiripan suaranya dalam rekaman melalui telepon seluler (ponsel) berdurasi satu menit 14 detik tersebut.
Pemanggilan terhadap anggota Komisi A itu dijadwalkan pekan depan, Senin (21/5). Seharusnya pemanggilan Yugo dilaksanakan pekan ini tetapi BK beralasan agenda DPRD Makassar sangat padat. Agenda yang paling menyita waktu anggota Dewan yakni pembahasan laporan keterangan pertanggung Jawaban (LKPJ) anggaran 2011 Pemkot Makassar.
Juru Bicara BK Abdul Rauf Rahman menjelaskan, pemanggilan terhadap Yugo adalah tindak lanjut atas pengaduan yang disampaikan aktivis Komisi Pemantau Legislatif (Kopel) ke DPRD Makassar. Rauf mengakui pihaknya telah memanggil Yugo.“Kita hanya meminta Yusuf Gunco untuk mengklarifikasi adanya tudingan pemerasan tersebut. Surat pemanggilan itu sudah kami serahkan,”kata Rauf di Gedung DPRD Makassar,kemarin.
Seperti diketahui,rekaman pembicaraan yang suaranya mirip Yugo bocor ke media, Senin (7/5) lalu.Dalam percakapan tersebut terdengar suara oknum yang meminta dana sebesar Rp15 juta ke pengusaha elpiji Hendry. Namun, Hendry hanya menyanggupi Rp5 juta. Alasannya, keuntungan dari bisnis penjualan tabung gas elpiji 3 kilogram hanyalah antara Rp1.000-Rp2.000. Aksi tak terpuji tersebut diduga sebagai buntut ditemukannya gudang ilegal yang menampung elpiji milik Hendry di tengah permukiman warga, Jalan Daeng Tata IV, Makassar.
Gudang tersebut melanggar karena tidak mengantongi izin usaha dan membahayakan warga setempat.Tidak berselang lama, muncul rekaman yang sempat membuat heboh di Makassar karena diduga melibatkan oknum anggota Dewan. Meski demikian,Yugo menepis dirinya terlibat dalam pembicaraan yang ada dalam rekaman tersebut. Dia juga sudah melakukan pertemuan dengan Hendry dan sepakat untuk berdamai.
Namun, kasus tersebut diadukan oleh Kopel melalui Ketua DPRD Makassar Farouk M Betta. BK akhirnya menindaklanjutinya dan siap melakukan pengusutan. Menanggapi pemanggilan tersebut, Yugo menyerahkan sepenuhnya kepada BK. Ditemui usai rapat LKPj di Gedung DPRD Makassar, kemarin,Yugo tak berkomentar banyak. “Sudah-sudahmi soal itu bela, selesaimi to?” katanya sambil berlalu. Terkait penelusuran kasus rekaman tersebut,BK baru mengagendakan pemanggilan Yugo.
Rauf mengatakan, hingga saat ini belum ada anggota DPRD lainnya yang dipanggil. Meski nama anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) Busranuddin Baso Tika ikut disebut-sebut dalam rekaman tersebut, BK belum mengagendakan pemanggilannya untuk diklarifikasi.Alasannya, jika hasil pemeriksaan Yugo nanti perlu dikembangkan, Busranuddin ataupun Hendry selaku pengusaha yang dirugikan, bisa saja dipanggil.
Dalam rekaman yang menggemparkan publik itu, Hendry mengaku mengantarkan uang yang diminta Komisi A ke kediaman Busranuddin sebesar Rp15 juta. Dalam percakapan via telepon itu,nama Busra beberapa kali disebut oleh Hendry. Karena di DPRD Makassar ada dua anggota yang bernama Busra, yakni Busranuddin Baso Tika dan anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) Busrah Abdullah. Penyebutan nama Busra dalam rekaman itu membuat Busrah Abdullah ikut resah.
Bahkan, sudah beberapa kali dia mengklarifikasi bahwa bukanlah dirinya yang dimaksud dalam rekaman tersebut. Kemarin, Busrah Abdullah yang juga Wakil Ketua DPRD Makassar itu menggelar jumpa pers bersama pengusaha gas elpiji PT Prima Gas Pratama Hendry. Dalam pertemuan singkat selama 15 menit tersebut, Hendry menyampaikan permohonan maaf sebab telah menyebut nama Busrah dalam rekaman pemerasan tersebut.
“Saya beserta keluarga meminta maaf kepada keluarga besar bapak Busrah Abdullah dan juga Partai Amanat Nasional (PAN). Busrah yang saya maksud dalam rekaman bukan Busrah Abdullah, melainkan Busranuddin,” katanya. Setelah menyampaikan permohonan maaf itu,Hendry tidak ingin lagi berkomentar. Di tempat yang sama, Busrah Abdullah mengatakan, dengan hadirnya Hendry mengklarifikasi masalah tersebut, maka pihaknya menganggap tidak ada lagi masalah dengan Hendry.
“Saya menganggap Hendry ini seorang yang gentle yang mau datang ke sini untuk klarifikasi,” kata Ketua PAN Kota Makassar ini. Busrah mengaku bangga dengan sikap Hendry, sekalipun pengusaha muda itu tidak mau berkomentar lebih banyak. Pihaknya ingin memastikan dan meyakinkan publik bahwa bukanlah dirinya dalam rekaman pemerasan tersebut.
Harga Tiket Peswat Untuk Lebaran Naik 200 Persen
6 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar